Kenali 9 Kondisi Tidak Boleh Cabut Gigi serta Prosedur Pemeriksaannya

Bagikan:
kondisi tidak boleh cabut gigi
Daftar Isi

Perlu kamu ketahui bahwa terdapat beberapa kondisi tidak boleh cabut gigi meskipun perawatan ini dapat mengatasi beberapa permasalahan gigi dan mulut. 

Hal ini karena pencabutan gigi pada pasien yang termasuk dalam kondisi yang tidak dianjurkan dapat menyebabkan komplikasi lanjutan. 

Karena itulah, kamu perlu menjalani pemeriksaan sebelum dilakukan pencabutan gigi untuk mengidentifikasi kondisi gigi dan kesehatan kamu. 

Lalu apakah gigi sakit boleh dicabut? Untuk mengetahui informasi selengkapnya mengenai kondisi tidak boleh cabut gigi, simak penjelasan pada artikel ini.

Kondisi Tidak Boleh Cabut Gigi 

Seorang gadis mengalami sakit gigi
Sumber: Freepik

Pada umumnya, kerusakan gigi akibat karies, posisi gigi yang tidak normal, dan kerusakan gigi parah lainnya memerlukan prosedur cabut gigi untuk mengatasinya. 

Namun ternyata ada beberapa kondisi dimana kamu tidak bisa melakukan cabut gigi karena potensi terjadinya komplikasi yang lebih parah. 

Berikut ini adalah beberapa kondisi tidak boleh cabut gigi yang perlu diketahui:

1. Gangguan Pembekuan Darah 

Kondisi tidak boleh cabut gigi ini meliputi penyakit hemofilia dan von willebrand yang sama-sama membuat penderita mengalami gangguan dalam pembekuan darah. 

Kedua penyakit tersebut adalah kelainan genetik yang memungkinkan darah sulit untuk membeku, sehingga kondisi tersebut akan meningkatkan risiko pendarahan ketika prosedur cabut gigi.

Pasien dengan kondisi ini perlu untuk melakukan pengobatan guna meningkatkan kemampuan darah untuk membeku.

2. Penyakit Jantung 

Kondisi tidak boleh cabut gigi selanjutnya adalah penderita penyakit jantung bawaan dan pasien pasca operasi jantung. 

Penyakit jantung bawaan dianggap berbahaya dan tidak memungkinkan untuk menjalani prosedur cabut gigi karena berpotensi mengakibatkan risiko infeksi dan komplikasi lainnya. 

Hal ini karena pasien penyakit jantung bawaan kerap membutuhkan penanganan yang khusus sebelum dilakukannya operasi, yang juga mencakup pada prosedur cabut gigi ini. 

Adapun pasien pasca operasi jantung gigi juga berisiko tinggi menyebabkan komplikasi, terlebih jika pasien sedang dalam kondisi imunnya yang lemah. 

3. Diabetes yang Tidak Terkontrol 

Diabetes yang parah merupakan salah satu kondisi tidak boleh cabut gigi karena berpotensi menyebabkan terjadinya infeksi dan proses pemulihannya lebih lambat. 

Hal ini karena penderita diabetes yang tidak terkontrol memiliki kadar gula dalam darah yang tinggi, sehingga menyebabkan aliran darah terhambat dan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi akan menurun. 

4. Gangguan Kekebalan Tubuh 

Jika kamu sedang dalam sistem imun yang lemah, maka kamu berada dalam kondisi tidak boleh cabut gigi. 

Seperti pada pasien kanker yang sedang menjalani kemoterapi. Hal ini karena prosedur kemoterapi memungkinkan pasiennya memiliki kerentanan yang lebih terhadap infeksi dan komplikasi lainnya. 

Karena itulah, operasi pencabutan gigi pada pasien kemoterapi perlu dilakukan dengan hati-hati agar tidak mengakibatkan komplikasi. 

Sama halnya dengan penderita HIV/ AIDS yang lebih rentan terhadap infeksi dan membutuhkan waktu pemulihan yang lebih lama, sehingga prosedur cabut gigi baru dapat dilakukan setelah persiapan dan dengan pengawasan medis yang ketat.

5. Hipertensi 

Jika kamu menderita tekanan darah tinggi, prosedur cabut gigi memang tidak disarankan karena kondisi ini memiliki risiko penarahan yang tinggi, baik selama dan setelah operasi dilakukan.  

Apalagi hipertensi juga berpotensi mengakibatkan komplikasi lanjutan ketika proses pencabutan gigi berlangsung, seperti stroke atau serangan jantung. 

Baca Juga: Berapa Biaya Cabut Gigi Berlubang Parah? Segini Kisarannya!

6. Alergi 

Alergi menjadi salah satu kondisi tidak boleh cabut gigi, atau meskipun diperbolehkan maka akan dokter akan menjalankan prosedur dengan hati-hati dan menggunakan obat yang sesuai.

Apalagi alergi pada anestesi dan obat-obatan yang dapat memunculkan reaksi, seperti ruam di kulit, pembengkakan pada wajah, dan hipotensi. 

Karena itulah diperlukannya pemeriksaan dan anamnesis sebelum menjalani prosedur pencabutan gigi, agar dokter yang telah mengetahui riwayat alergi dapat menyesuaikan perawatan sesuai dengan kondisi. 

7. Kehamilan 

Ibu hamil pada trimester pertama dan ketiga merupakan kondisi yang beresiko untuk menjalani prosedur pencabutan gigi.

Pada trimester pertama, prosedur cabut gigi atau perawatan gigi lainnya tidak diperbolehkan karena menyebabkan keluarnya darah dan berisiko pada proses perkembangan janin. 

Begitu juga dengan konsumsi obat-obatan yang juga berisiko pada pengembangan janin bayi. Pada trimester tiga memang cukup aman, tetap ibu hamil kerap kali tidak nyaman untuk berbaring dalam jangka waktu yang lama. 

Sehingga lebih baik untuk memperhatikan kondisi gigi sebelum program hamil, atau umumnya dokter akan menyarankan perawatan gigi pada trimester kedua dan melanjutkan perawatan yang tidak terlalu diperlukan setelah melahirkan. 

8. Infeksi Gigi dan Gusi yang Parah 

Kondisi tidak boleh cabut gigi selanjutnya adalah ketika terjadi infeksi yang parah rongga mulut, seperti gingivitis atau radang gusi, abses gigi, dan peradangan lainnya. 

Cabut gigi memang perawatan untuk mengatasi rasa sakit, tetapi jika gigi sedang mengalami peradangan maka perlu untuk diatasi terlebih dahulu sebelum menjalani prosedur ekstraksi gigi. 

Sebagaimana ketika dalam kondisi normal, obat bius dapat bekerja seperti biasa. Namun, ketika gigi kamu sedang meradang maka akan membutuhkan banyak obat bius yang nyatanya dapat menjadi racun bagi tubuh. 

Dalam hal ini, dokter akan memberikan perawatan berupa antibiotik untuk meredakan peradangan yang terjadi. 

Baca Juga: Kenali Penyebab Sakit Gigi Pada Anak & Cara Mengatasinya Secara Alami!

9. Flu Berat

Ketika kamu mengalami flu berat seperti demam tinggi dan batuk disertai pilek yang cukup parah, tindakan cabut gigi tidak disarankan untuk dilakukan di saat itu juga. Batuk dan hidung tersumbat yang cukup parah bisa berpotensi membuat pasien mengalami kesulitan bernafas ketika tindakan dilakukan. 

Jika flu berat kamu alami di hari kamu akan mengambil tindakan ekstraksi gigi, ada baiknya untuk menyampaikan kondisi kamu terlebih dahulu ke dokter gigi dan menunda tindakan cabut gigi hingga kamu sembuh dari flu.

Pemeriksaan Sebelum Dilakukan Pencabutan Gigi 

Untuk mencegah komplikasi yang terjadi, pemeriksaan sebelum dilakukan pencabutan gigi memang diperlukan. 

Karena meskipun kamu telah mengetahui kondisi tidak boleh cabut gigi, pemeriksaan ini berguna untuk mengidentifikasi kondisi kamu secara menyeluruh. 

Dokter gigi akan melakukan pemeriksaan terhadap kesehatan tubuh dan kondisi gigi dan mulut secara umum yang dilanjutkan dengan rontgen gigi

Dokter akan melakukan anamnesis atau memberi pertanyaan seputar kesehatan dan kamu dapat menginformasikan riwayat kesehatan kamu, termasuk obat yang biasa dikonsumsi. 

Pemeriksaan tersebut memungkinkan dokter untuk memastikan kondisi gigi dan kesehatan kamu secara umum, sehingga prosedur pencabutan gigi dapat dilaksanakan dengan aman.

Baca Juga: Kenali 10 Penyebab dan Cara Mengatasi Gigi Berlubang dengan Mudah 

Prosedur Cabut Gigi di Klinik Gigi Terdekat 

Demikian jelas sudah kapan kondisi tidak boleh cabut gigi dan kapan gigi harus dicabut. Kamu juga dapat berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan bagaimana kondisi gigi kamu. 

Prosedur cabut gigi bukanlah hal yang menakutkan selama kamu menjalankan arahan dokter gigi dengan baik. 

Seperti pada Klinik Senyum dan Senyum yang menyediakan berbagai layanan perawatan gigi, termasuk prosedur pencabutan gigi ini. 

Seperti Klinik Senyum dan Senyum Dokter Gigi Medan yang memiliki fasilitas nyaman dan sejumlah tenaga profesional yang siap menyediakan pelayanan perawatan gigi berkualitas tinggi. Jadi, tunggu apa lagi? Konsultasi selengkapnya melalui WhatsApp secara gratis sekarang juga untuk mengetahui jenis perawatan gigi apa yang tepat!

Artikel Terpopuler

biaya cabut gigi berlubang parah
Berapa Biaya Cabut Gigi Berlubang Parah? Segini Kisarannya!
kenapa bisa meninggal setelah cabut gigi
Kenapa Bisa Meninggal Setelah Cabut Gigi? Kenali Indikator Penyebabnya
warna karet behel yang cantik untuk kulit sawo matang
16 Warna Karet Behel yang Bagus untuk Kulit Sawo Matang, Bikin Gigi Cerah!
biaya cabut gigi bungsu
Kenali Berapa Biaya Cabut Gigi Bungsu di Klinik & Di Rumah Sakit!
berapa lama bisa makan setelah pasang behel
Berapa Lama Bisa Makan Setelah Pasang Behel? Ini Jawabannya!
Dapatkan Informasi Terbaru

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan update blog terbaru.

Konsultasikan Kesehatan Gigi Anda Bersama Kami

Dapatkan promo dan paket layanan lengkap.

Artikel Terkait

biaya cabut gigi berlubang parah
Berapa Biaya Cabut Gigi Berlubang Parah? Segini Kisarannya!
ciri infeksi setelah cabut gigi
Kenali Ciri-Ciri Infeksi Setelah Cabut Gigi, Penyebab & Pencegahannya!
biaya cabut gigi bungsu
Kenali Berapa Biaya Cabut Gigi Bungsu di Klinik & Di Rumah Sakit!

Cari Informasi yang Anda Butuhkan