Tahukah kamu bahwa ada berbagai jenis behel gigi yang tersedia di dokter gigi? Jika kamu berencana menggunakan behel, pastikan memilih jenis yang sesuai dengan kebutuhan.
Salah pilih behel bisa membuatmu merasa tidak nyaman saat memakainya. Yuk, kita pelajari jenis-jenisnya agar kamu bisa menentukan pilihan yang tepat!
Jenis-jenis Behel Gigi atau Kawat Gigi
Behel gigi tersedia dalam berbagai jenis yang dibedakan berdasarkan bahan, metode, dan letak pemasangannya. Setiap jenis menawarkan pengalaman berbeda, baik dari sisi kenyamanan, estetika, maupun biaya.
Agar kamu bisa memilih dengan tepat, berikut jenis-jenis behel gigi atau kawat gigi yang bisa kamu pertimbangkan sebelum meratakan gigi.
1. Behel Logam
Behel logam konvensional adalah jenis behel yang paling populer untuk merapikan dan meratakan gigi.
Behel jenis ini terdiri dari braket berbahan logam stainless steel yang ditempelkan langsung pada gigi depan atau pita yang melingkari gigi tertentu.
Di awal pemasangan, kamu mungkin akan merasa kurang nyaman atau bahkan mengalami sedikit nyeri karena tekanan behel ini cukup tinggi. Kondisi ini juga dapat menyulitkan saat mengunyah makanan.
Namun, justru tekanan ini membuat behel logam sangat efektif dalam menangani masalah gigi dan rahang, terutama untuk merapikan susunan gigi.
Untuk mengatasinya, pasien biasanya mengonsumsi makanan lunak selama beberapa hari pertama. Resep obat pereda nyeri dari dokter juga bisa menjadi solusi.
Dari sisi estetika, terdapat berbagai warna karet behel untuk tampilan yang lebih menarik. Lama pemakaiannya biasanya berkisar antara 1 hingga 3 tahun, tergantung pada kondisi gigi.
Setelah perawatan selesai, dokter gigi biasanya akan menyarankan penggunaan retainer untuk menjaga posisi gigi tetap rapi.
2. Behel Transparan
Clean aligner, atau yang dikenal sebagai behel transparan, menjadi pilihan ideal bagi kamu yang ingin merapikan gigi dengan tampilan yang tetap estetik.
Jenis behel ini mudah dilepas-pasang, sehingga kamu tetap leluasa saat makan atau menyikat gigi tanpa khawatir.
Perawatan dengan clean aligner juga cenderung singkat, biasanya hanya memakan waktu 3 hingga 9 bulan.
Jika kamu tertarik memilih jenis ini, pastikan untuk memilih produk yang bersertifikasi internasional dan memiliki kualitas terpercaya.
Jangan lupa konsultasi dengan dokter gigi profesional untuk mendapatkan simulasi senyum sebelum memulai perawatan.
Hindari pemakaian clean aligner murah yang tidak jelas kualitasnya agar terhindar dari risiko kerusakan gigi.
3. Behel Keramik
Selain behel transparan, behel keramik juga menjadi pilihan untuk tampilan yang lebih natural dan tidak mencolok.
Braket pada kawat gigi ini dirancang menyerupai warna gigi, sehingga hanya kawat-nya yang terlihat.
Namun, warna braket bisa memudar seiring waktu, terutama jika kamu sering mengonsumsi makanan atau minuman menimbulkan noda pada gigi.
Untuk urusan harga pasang behel, kamu perlu menyiapkan biaya lebih jika memilih behel keramik dibandingkan dengan behel logam. Jenis ini juga kurang cocok untuk kamu yang mempunyai kondisi deep bite.
Terakhir, material keramik yang digunakan pada behel ini membuatnya lebih rentan terhadap kerusakan sehingga perawatan gigi behel bisa memakan waktu lebih lama.
4. Behel Lingual
Jika kamu ingin memakai behel gigi yang benar-benar tidak terlihat, behel gigi lingual bisa menjadi pilihan. Jenis behel ini dipasang di bagian belakang gigi, sehingga tidak tampak dari luar.
Namun, karena proses pemasangannya yang lebih rumit dan lokasinya yang tersembunyi, behel lingual biasanya memiliki biaya yang lebih tinggi dibandingkan behel logam atau keramik.
Selain itu, jenis ini kurang cocok untuk kamu yang memiliki gigi berukuran kecil, karena bisa terasa kurang nyaman atau bahkan menyebabkan iritasi pada lidah. Kamu mungkin juga akan sulit untuk berbicara.
Setelah perawatan dengan behel gigi ini selesai, kamu tetap perlu menggunakan retainer untuk mempertahankan posisi gigi yang sudah rapi.
5. Behel Damon (Self-ligating)
Jika kamu melihat secara sekilas, behel damon dan behel logam konvensional memang terlihat hampir sama. Tapi, ada perbedaan yang membuat behel self ligating lebih nyaman digunakan.
Behel gigi ini mempunyai klip pada masing-masing bracketnya untuk menjaga posisi kawat agar tetap stabil dan tidak mudah bergeser.
Klip tersebut berfungsi untuk menahan kawat baja tanpa memerlukan karet elastis. Berbeda dengan behel logam biasa yang masih membutuhkannya untuk mengikat kawat ke bracket.
Berkat mekanisme tersebut, pemakaian behel damon terasa lebih nyaman dan tidak sesakit behel logam biasa. Kamu juga tidak perlu kontrol sesering ketika menggunakan behel logam konvensional.
Selain itu, bracket-nya tersedia dalam berbagai bahan seperti keramik atau transparan. Cocok untuk kamu yang ingin tampilan gigi lebih estetik dan tidak mencolok.
Baca juga: Harga Behel Gigi dan Biaya Pasang di Klinik dan Rumah Sakit
Cara Memilih Behel atau Kawat Gigi Sesuai Kebutuhan
Setelah memahami kelebihan dan kekurangan masing-masing jenis behel, kamu bisa mulai mempertimbangkan mana yang paling sesuai dengan kebutuhanmu.
Pertimbangan pertama adalah menyesuaikan pilihan dengan kondisi dan kebutuhan gigi kamu. Misalnya, apakah kamu ingin mengatasi gigi yang berjejal, overbite, atau masalah lainnya.
Selain itu, penting juga untuk memikirkan faktor kenyamanan perawatan, tampilan estetika, durasi perawatan, hingga biaya dari masing-masing jenis behel gigi.
Terakhir, untuk memastikan keputusan kamu tepat, jangan ragu untuk mendiskusikan semua opsi dengan dokter gigi profesional. Mereka akan membantu menemukan solusi behel terbaik yang sesuai.
Solusi Pasang Behel Gigi
Layanan pasang behel di klinik gigi Senyum dan Senyum adalah solusi terbaik untuk kamu yang ingin merapikan gigi dengan hasil maksimal.
Kami menyediakan berbagai pilihan behel gigi, mulai dari behel konvensional, keramik, hingga self-ligating, yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan preferensi kamu.
Harga pasang behel yang kami tawarkan sangat terjangkau, mulai dari Rp2,5 juta hingga Rp4 juta saja. Yuk, konsultasikan kesehatan gigi kamu sekarang dan dapatkan senyum terbaikmu!