Behel atau kawat gigi bukan sekadar tren gaya hidup, tetapi alat ortodonti yang dirancang secara medis untuk merapikan susunan gigi. Namun, kini banyak orang tergoda menggunakan behel palsu karena harganya jauh lebih murah dan dianggap mempercantik penampilan.
Padahal, penggunaan behel palsu tanpa pengawasan dokter gigi bisa berbahaya bagi kesehatan mulut dan gigi anda. Risiko mulai dari infeksi, gigi goyang, hingga kerusakan permanen pada tulang rahang bukanlah hal yang sepele.
Sebelum anda memutuskan untuk memakai behel, penting untuk mengenali perbedaannya dan memahami potensi dampaknya.
Dalam artikel ini, kami akan membahas secara lengkap mengenai perbedaan behel asli dan palsu, ciri-ciri behel palsu yang beredar di pasaran, serta berbagai efek samping dan bahayanya bagi kesehatan mulut.
Anda juga akan mendapatkan tips agar tidak tertipu oleh layanan abal-abal yang menawarkan behel murah. Mari simak dengan saksama agar anda bisa membuat keputusan terbaik untuk kesehatan gigi anda.
Perbedaan Behel Asli dan Palsu
Behel asli dipasang oleh dokter gigi atau ortodontis profesional dan disesuaikan dengan kondisi serta struktur gigi pasien. Prosedur pemasangan dilakukan melalui serangkaian pemeriksaan mulai dari rontgen, pencetakan gigi, hingga konsultasi mendalam.
Material yang digunakan juga sudah teruji medis dan aman bagi tubuh, seperti stainless steel berkualitas tinggi atau keramik khusus. Selain itu, pasien dengan behel asli mendapatkan perawatan lanjutan secara berkala untuk memastikan pergeseran gigi berjalan dengan benar.
Sementara itu, behel palsu biasanya dipasang oleh oknum yang tidak memiliki izin praktik atau bahkan dipasang sendiri oleh pengguna. Proses pemasangannya tidak memperhitungkan anatomi gigi dan bisa merusak jaringan gusi maupun tulang rahang.
Bahan-bahan yang digunakan pun sering kali tidak steril dan tidak sesuai standar medis. Behel palsu lebih berfokus pada penampilan, bukan pada perbaikan fungsi gigi. Akibatnya, gigi yang sebelumnya sehat justru berisiko rusak permanen.
Baca juga: Kenali 5 Jenis Behel Gigi dan Cara Memilihnya
Ciri-Ciri Behel Palsu
1. Dijual secara bebas dan murah
Behel palsu biasanya dijual secara online atau melalui media sosial tanpa pengawasan profesional. Harganya jauh lebih murah dibandingkan behel medis, bahkan bisa di bawah Rp100.000. Promosi sering kali menggoda dengan kata-kata seperti “mudah dipasang sendiri” atau “tanpa harus ke dokter”.
Banyak pengguna tergoda karena tampilan menarik dengan karet warna-warni yang menyerupai behel asli. Namun, produk ini tidak memiliki fungsi ortodontik apa pun. Behel palsu ini hanya menjadi aksesoris dan justru dapat merusak struktur gigi dan gusi.
2. Tidak melalui prosedur pemeriksaan medis
Ciri utama dari behel palsu adalah tidak adanya proses konsultasi, rontgen, atau pencetakan gigi sebelum pemasangan. Tidak ada pengecekan struktur rahang atau kondisi gigi pasien oleh dokter profesional. Hal ini membuat pemasangan dilakukan asal-asalan dan sangat berisiko.
Tanpa prosedur medis yang tepat, tekanan behel bisa menyebabkan pergeseran gigi yang tidak seimbang. Dalam jangka panjang, hal ini dapat merusak posisi rahang dan memicu gangguan saat mengunyah atau bicara. Behel palsu juga tidak dilengkapi kontrol berkala seperti pada behel asli.
3. Dipasang oleh non-profesional atau sendiri
Behel palsu sering kali dipasang oleh orang awam atau penjual tanpa keahlian medis. Bahkan banyak pengguna yang memasangnya sendiri berdasarkan tutorial di internet. Tindakan ini tentu sangat berbahaya karena tidak memperhitungkan risiko cedera atau infeksi.
Kurangnya sterilisasi alat dan teknik pemasangan yang sembarangan bisa merobek jaringan lunak mulut. Luka atau iritasi akibat pemasangan yang salah juga memperbesar peluang infeksi. Ini bisa menyebabkan nyeri hebat dan komplikasi serius pada gigi maupun gusi.
4. Tidak memberi manfaat ortodontik
Berbeda dengan behel medis, behel palsu tidak mampu menggerakkan gigi secara terkendali ke posisi yang tepat. Fungsinya hanya sebatas tampilan, bukan perbaikan struktur gigi. Karena itu, pengguna tidak akan mendapatkan hasil perbaikan senyuman seperti yang dijanjikan.
Justru, tekanan dari behel palsu bisa membuat posisi gigi semakin berantakan. Hal ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan gigitan dan bahkan kerusakan permanen. Efeknya bisa lebih parah daripada tidak menggunakan behel sama sekali.
Bahaya dan Efek Samping Penggunaan Behel Palsu
Menggunakan behel palsu bisa menyebabkan berbagai masalah serius pada kesehatan mulut. Salah satunya adalah gigi bergeser ke posisi yang salah karena tekanan yang tidak sesuai. Hal ini bisa membuat gigitan menjadi tidak sejajar dan menyebabkan rasa sakit saat mengunyah.
Selain itu, bahan yang tidak steril dapat memicu infeksi, abses, dan bahkan kerusakan jaringan lunak di dalam mulut.
Efek jangka panjangnya tidak kalah mengkhawatirkan. Gigi bisa menjadi goyang dan akhirnya tanggal jika tulang penyangga di rahang mengalami kerusakan. Dalam beberapa kasus, pengguna behel palsu mengalami pembengkakan gusi, radang, dan gusi berdarah terus-menerus.
Bukan hanya kesehatan mulut yang terganggu, tetapi juga estetika wajah bisa berubah jika bentuk rahang ikut terdampak. Anda tentu tidak ingin memperbaiki penampilan justru dengan mengorbankan kesehatan, bukan?
Layanan Pemasangan Behel Tepercaya di Klinik Senyum & Senyum
Meskipun terlihat menarik dan murah, behel palsu menyimpan bahaya besar bagi kesehatan gigi dan mulut anda. Jangan tergiur oleh harga yang rendah tanpa mempertimbangkan dampak medis jangka panjang.
Cek layanan pasang behel di Klinik Gigi Senyum & Senyum untuk tau tentang detail teknologi yang digunakan beserta harga terbaik yang kami tawarkan.
Jika anda ingin konsultasi gigi langsung dengan dokter terpercaya, hubungi kami di sini.
Ingin pasang behel dengan aman dan hasil maksimal? Yuk konsultasikan dahulu ke Senyum&Senyum.