Tahukah kamu? Gigi keropos dapat membuat gigi menjadi lebih mudah ngilu, rapuh, atau bahkan berlubang. Kondisi ini terjadi karena pengikisan lapisan pelindung terluar gigi (enamel).
Padahal, enamel memiliki fungsi untuk melindungi struktur bagian dalam gigi. Tanpa perlindungan yang memadai, gigi akan lebih rentan terhadap kerusakan, infeksi, hingga menimbulkan rasa nyeri.
Kamu tentu tidak ingin mengalami masalah tersebut, bukan? Yuk, cari tahu apa saja penyebab gigi keropos dan langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan gigi!
Penyebab Gigi Keropos
Gigi keropos dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari kebersihan gigi dan mulut yang tidak terjaga, hingga gangguan kesehatan seperti bulimia dan asam lambung.
Berikut kami rangkum faktor-faktor pemicu pengeroposan gigi.
1. Kebersihan Gigi dan Mulut yang Kurang Terjaga
Kondisi gigi dan mulut yang tidak bersih dapat menyebabkan timbulnya lapisan tipis berwarna kuning di permukaan gigi.
Lapisan tersebut dikenal sebagai plak gigi, terbentuk akibat sisa makanan yang tercampur dengan bakteri di mulut. Jika dibiarkan terlalu lama, plak yang menumpuk dapat membuat gigi menjadi keropos.
Jadi, pastikan untuk menyikat gigi kamu paling tidak dua kali dalam sehari ya!
2. Konsumsi Makanan dan Minuman Asam Secara Berlebih
Asam dapat menyebabkan gigi keropos karena dapat merusak enamel. Namun, bukan berarti kamu tidak boleh mengonsumsi makanan dan minuman asam sama sekali.
Asam tersebut akan larut dengan bantuan air liur. Masalah muncul ketika kamu mengonsumsi makanan dan minuman asam terlalu sering, ditambah jika kamu tidak rajin menyikat gigi.
Hal ini membuat asam di mulut bercampur dengan sisa makanan, yang akhirnya dapat menyebabkan gigi keropos.
3. Penyakit Asam Lambung
Tidak hanya berasal dari makanan dan minuman asam, asam lambung yang naik juga dapat memicu gigi keropos karena sifatnya yang asam mampu mengikis lapisan gigi.
Selain menyebabkan pengeroposan, asam lambung juga meningkatkan risiko gangguan lain, seperti bau mulut, gigi sensitif, hingga gigi berlubang.
4. Gangguan Bulimia
Bulimia adalah gangguan pola makan di mana penderitanya cenderung memuntahkan makanan secara paksa untuk menghindari rasa bersalah setelah makan berlebihan.
Selain memberikan dampak buruk pada sistem pencernaan, kebiasaan ini juga berisiko merusak enamel gigi karena sifat asam dari makanan yang dimuntahkan.
5. Kondisi Mulut Kering
Xerostomia, atau kondisi mulut kering, biasanya disebabkan oleh berbagai faktor seperti dehidrasi, penyakit autoimun, serta konsumsi alkohol dan rokok.
Ketika produksi air liur menurun, pH mulut menjadi kurang stabil, dan kemampuan alami mulut untuk membersihkan sisa makanan juga berkurang.
Akibatnya, sisa makanan yang menempel dapat meningkatkan kadar asam, yang pada akhirnya meningkatkan risiko pengeroposan gigi.
6. Penggunaan Obat-obatan Tertentu
Beberapa jenis obat dapat memicu gigi keropos karena efek sampingnya yang memperlambat produksi air liur. Contohnya adalah obat hipertensi, antidepresan, antihistamin, antasida, dan pereda nyeri.
Dampak negatif obat-obatan ini terhadap kesehatan gigi biasanya lebih terasa jika dikonsumsi dalam jangka waktu yang panjang.
7. Menyusui dalam Posisi Tidur
Pada anak-anak, minum susu sambil berbaring dapat meningkatkan risiko gigi keropos. Saat tidur, susu cenderung tertahan lebih lama di dalam mulut karena tidak langsung tertelan.
Akibatnya, gula dalam susu menempel lebih lama pada permukaan gigi dan menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan bakteri penyebab kerusakan gigi.
Jika kebiasaan menyusui dalam posisi tidur sulit dihindari, pastikan untuk membersihkan mulut anak setelah menyusui untuk mencegah masalah gigi di kemudian hari.
8. Penyebab Lainnya
Selain faktor-faktor yang telah dijelaskan, ada beberapa kebiasaan sehari-hari yang sebaiknya kamu hindari agar gigi tidak mudah keropos:
- Mengonsumsi makanan tinggi gula dan tepung.
- Makan makanan lengket seperti coklat manis.
- Minum minuman kemasan atau berkafein, seperti soda, kopi, dan teh.
- Mengonsumsi alkohol.
- Menyikat gigi terlalu keras.
- Mengunyah es batu.
- Menggertakkan gigi (bruxism).
- Menggunakan gigi untuk membuka benda keras.
- Menggigit ujung pensil atau benda lainnya.
- Merokok.
Cara Mengatasi Gigi Keropos
Agar gigi kamu tetap kuat dan bebas dari masalah keropos, coba ikuti langkah-langkah ini:
- Sikat Gigi dengan Pasta yang Mengandung Fluoride Dua Kali Sehari: Fluoride bekerja memperkuat lapisan enamel sekaligus memperbaiki kerusakan kecil pada gigi. Pastikan untuk menyikat gigi secara rutin pagi dan malam hari.
- Kurangi Konsumsi Makanan Manis dan Bertepung: Hindari makanan seperti permen, keripik, atau makanan berbasis tepung yang dapat memicu kerusakan gigi. Batasi konsumsinya sehingga gigi tidak keropos.
- Penuhi Nutrisi Penting untuk Gigi: Kalsium adalah salah satu nutrisi utama untuk menjaga kesehatan gigi. Kamu bisa mendapatkannya dari susu, keju, atau makanan lain yang kaya kalsium.
- Hindari Minuman Berkafein dan Beralkohol Secara Berlebihan: Konsumsi minuman berkafein atau beralkohol dapat mempercepat kerusakan gigi. Jika tetap ingin meminumnya, kamu bisa memakai sedotan untuk mengurangi kontak langsung.
- Cukupi Asupan Cairan Setiap Hari: Minum air putih yang cukup sangat penting untuk menjaga produksi air liur. Air liur membantu menjaga keseimbangan pH pada mulut.
Pemeriksaan ke Dokter Gigi sebagai Solusi Gigi Keropos
Rutin memeriksakan gigi ke dokter setiap enam bulan sekali sangat penting untuk mencegah pengeroposan gigi.
Dengan pemeriksaan berkala, tanda-tanda awal kerusakan bisa langsung terdeteksi dan ditangani sebelum menjadi lebih parah.
Tapi, kalau gigi sudah terlanjur keropos, jangan khawatir. Kunjungan ke dokter gigi tetap wajib untuk mendapatkan perawatan terbaik sesuai dengan tingkat keparahan masalahnya
Misalnya, dokter akan memberikan perawatan tambal gigi untuk mengisi bagian yang rusak dan mengembalikan kekuatan gigi.
Buat kamu yang tinggal di Medan, Senyum dan Senyum siap memberikan layanan kesehatan gigi terbaik sehingga kamu bisa menjaga kesehatan gigi tanpa rasa khawatir!