Kenali Kondisi Gigi yang Tidak Bisa Dibehel dan Alternatif Perawatannya

Bagikan:
gigi yang tidak bisa dibehel
Daftar Isi

Tahukah kamu bahwa terdapat kondisi gigi yang tidak bisa dibehel? Hal ini berkaitan erat dengan kesehatan gigi dan mulut.

Jika kamu memiliki masalah gigi seperti gigi berlubang dan penyakit gusi, kamu tidak dapat langsung menjalankan perawatan behel gigi. 

Alih-alih menggunakan kawat, gigi yang berlubang perlu dirawat dengan menggunakan tambal gigi, implan gigi, dental bridge, atau yang lainnya. 

Perawatan tersebut menjadi diantara rekomendasi yang disampaikan oleh dokter gigi, karena dokter akan memeriksa kondisi gigi dan mulut kamu sebelum menentukan prosedur yang tepat. 

Lalu apa saja kondisi gigi yang tidak bisa dibehel? Dan bagaimana cara mengatasi gigi yang tidak bisa dibehel?

Kondisi Gigi yang Tidak Bisa Dibehel 

Sebagaimana yang kita tahu bahwa pemasangan behel bertujuan untuk merapikan gigi yang berantakan, sehingga memungkinkan kamu dapat tampil lebih percaya diri dengan barisan gigi yang rapi.

Namun, memang terdapat beberapa kondisi gigi yang tidak bisa dibehel dan akan menyebabkan komplikasi jika tetap dilanjutkan.

Pemasangan kawat pada kondisi gigi yang tidak bisa dibehel berpotensi menyebabkan kerusakan pada gigi dan gusi, memicu terjadinya resorpsi akar, dan meningkatkan risiko infeksi dan pembusukan gigi. 

Di bawah ini adalah beberapa faktor kondisi gigi yang tidak bisa dibehel untuk memastikan apakah kamu mengalami salah satunya:

1. Usia 

Usia menjadi salah satu penyebab kondisi gigi yang tidak bisa dibehel. Hal ini karena umur mempengaruhi pertumbuhan tulang rahang dan kesehatan mulut. 

Pada anak yang masih memiliki gigi susu, seperti usia di bawah 5 atau 6 tahun memiliki kondisi gigi yang tidak bisa dibehel karena tulang rahang yang masih dalam masa pertumbuhan dan gigi permanen belum tumbuh sepenuhnya.

Pemasangan behel pada usia tersebut dapat menyebabkan terganggunya pertumbuhan tulang rahang, sehingga anak-anak berusia kurang dari 5 atau 6 tahun tidak disarankan untuk menggunakan kawat gigi.

Baca Juga: Pasang Kawat Gigi Anak, Ini Yang Harus Diperhatikan!

2. Gigi Berlubang 

Kondisi gigi yang tidak bisa dibehel lainnya adalah gigi yang berlubang. Alih-alih memasang kawat pada gigi, sebaiknya kamu melakukan perawatan gigi berlubang.

Pemasangan behel pada gigi berlubang berpotensi pada masalah baru, seperti menimbulkan penumpukan plak pada gigi berlubang dan menjadi semakin parah hingga terjadi komplikasi.

Baca Juga: Kenali 10 Penyebab dan Cara Mengatasi Gigi Berlubang

3. Penyakit Gusi 

Penyakit gingivitis atau yang telah berkembang menjadi periodontitis merupakan kondisi gigi yang tidak bisa dibehel, sehingga dianjurkan untuk melakukan perawatan gusi terlebih dahulu. 

Umumnya, penyebab gingivitis adalah penumpukan plak pada gigi, yang jika tidak menjalankan prosedur medis akan memperparah kondisinya dan berkembang menjadi periodontitis.

Kamu dapat menjalankan perawatan kawat gigi setelah menyelesaikan prosedur untuk merawat gusi kembali sehat. 

4. Gigi Keropos 

Kondisi gigi yang tidak bisa dibehel lainnya adalah gigi keropos. Kondisi ini biasa disebabkan karena tidak menjaga kebersihan gigi, sering mengonsumsi makanan dan minuman asam, memiliki penyakit asam lambung, dll. 

Pemasangan behel pada kondisi tersebut, berpotensi pada terjadinya masalah lanjutan pada gigi. 

Sehingga, daripada melakukan perawatan kawat gigi, kamu perlu menangani gigi keropos dengan menjalani prosedur penambalan gigi atau pencabutan gigi yang dilanjutkan dengan impan sesuai dengan arahan dokter.

5. Gigi Ompong Bagian Depan 

Gigi orang dewasa umumnya berjumlah 32, tetapi terdapat beberapa kondisi, seperti kecelakaan atau kebersihan gigi yang tidak terjaga membuat gigi menjadi ompong dan tidak sempurna. 

Hal ini jelas tidak mungkin memasang behel jika terdapat ruang kosong atau gigi yang tanggal. Sehingga, kamu lebih membutuhkan perawatan, seperti gigi palsu, implan gigi, atau dental bridge daripada merapikan struktur gigi dengan behel.

Baca juga: Apakah Gigi Palsu Bisa Pakai Behel? Cek Faktanya Di sini

6. Gigi Bungsu yang Tidak Tumbuh Normal

Pertumbuhan yang tidak normal pada gigi bungsu juga merupakan kondisi gigi yang tidak bisa dibehel, atau lebih tepatnya tidak disarankan untuk langsung menjalankan prosedur ini. 

Hal ini karena impaksi pada gigi sebaiknya diatasi terlebih dahulu agar tidak memicu masalah baru pada gigi karena sulit untuk menjaga kebersihan gigi yang cenderung tumbuh miring. 

Namun, kamu juga bisa mengkonsultasikan kondisi gigi bungsu kamu dengan dokter gigi untuk mendapatkan solusi terbaik untuk gigi kamu.

Baca Juga: Apakah Gigi Bungsu Harus Dicabut? Cek Kondisi, Ciri, dan Perawatannya

7. Kondisi Medis Tertentu

Seseorang dengan kondisi medis tertentu, seperti penderita diabetes dan jantung juga tidak dianjurkan untuk melakukan pemasangan behel gigi. 

Hal ini karena memang kondisi tersebut dapat menyebabkan risiko yang berbahaya pada kesehatan karena penyakit tersebut jika tetap melakukan pemasangan behel.

8. Tulang Rahang Lemah

Jika kamu memiliki tulang rahang yang lemah, maka gigi kamu termasuk ke dalam kondisi gigi yang tidak bisa dibehel. 

Meskipun masalah tulang rahang ini tidak mempengaruhi kemampuan berbicara dan makan, tetapi terdapat risiko yang akan terjadi jika kamu melakukan prosedur pasang behel ini, seperti tanggalnya gigi.

9. Ankilosis/ Masalah Tulang   

Pada masalah tulang yang satu ini dapat menyebabkan pergerakan gigi terhambat karena gigi yang telah menyatu dengan tulang di sekitarnya. 

Hal ini tentu tidak memungkinkan dokter gigi untuk memindahkannya ke area yang lebih baik, yang dalam hal ini adalah perawatan behel gigi. 

Perawatan behel gigi juga dapat terhambat karena terjadinya kelainan pada pertumbuhan tulang rahang yang abnormal, seperti sindrom Marfan atau sindrom Crouzon.

Baca juga: Gigi Berlubang Parah Sebaiknya Dicabut atau Ditambal? Ini Jawabannya!

Bahaya Pasang Behel Jika Kondisi Gigi Tidak Memungkinkan

Secara umum, dampak buruk dari penggunaan behel pada kondisi gigi yang tidak bisa dibehel sebagai berikut:

1. Kerusakan Gigi dan Gusi

Tekanan dari kawat gigi dapat mempercepat kerusakan tulang penyangga gigi, yang berisiko membuat gigi goyah atau bahkan lepas. Jika ada kerusakan pada struktur tulang, pemakaian behel yang tidak tepat justru bisa memperburuk kerusakan tersebut.

2. Resorpsi Akar Gigi

Penggunaan behel yang tidak sesuai atau diterapkan pada kondisi gigi yang tidak sehat dapat memicu resorpsi akar. Proses ini mengarah pada pengurangan panjang akar gigi, yang menjadikan gigi lebih rentan terhadap kerusakan dan kehilangan pada jangka panjang. 

3. Infeksi dan Pembusukan Gigi

Perawatan behel yang tidak tepat dapat memperparah penumpukan plak dan karang gigi, meningkatkan risiko pembusukan gigi dan infeksi gusi. Infeksi gusi dan kerusakan gigi yang tidak segera ditangani dapat berkembang menjadi masalah yang lebih serius.

Alternatif Perawatan Gigi Lainnya 

gigi tidak bisa dibehel
Solusi perawatan gigi yang bisa dilakukan selain pasang behel.

Pada awalnya, prosedur behel gigi dilakukan untuk memperbaiki susunan gigi agar tampak lebih rapi, karena gigi yang berantakan cenderung membuat tidak percaya diri saat berbicara dan tersenyum. 

Lalu bagaimana dengan kondisi gigi yang tidak bisa dibehel? Kabar baiknya, jika kamu tidak bisa melakukan perawatan kawat gigi, kamu dapat memilih alternatif perawatan lainnya. 

Berikut ini adalah beberapa alternatif perawatan gigi yang dapat kamu pilih sebagai pengganti behel gigi:

1. Aligner 

Aligner merupakan alat untuk merapikan gigi menjadi lebih rapi dan tidak renggang atau bercelah. Alat ini biasa terbuat dari bahan plastik bening dengan ukuran yang sangat tipis, sehingga akan sangat nyaman digunakan. 

Namun, meskipun alat penyangga gigi dapat dilepas pasang saat makan dan dapat dibersihkan secara rutin, kamu perlu mengganti aligner setiap 2-3 minggu sekali. 

2. Dental Contouring 

Dental contouring merupakan perawatan kecantikan gigi yang memungkinkannya menjadi tampak lebih rapi dengan membentuk kembali gigi.

Untuk membentuk ulang gigi dan menjadikannya lebih rapi, lapisan enamel gigi akan dikikis sedikit. Hal ini tentu tidak direkomendasikan bagi kamu yang memiliki gigi sensitif. 

Perawatan dental contouring ini cenderung efektif untuk menangani gigi dengan kasus yang tidak berat. 

3. Dental Crown 

Dental crown merupakan pemasangan mahkota gigi di atas gigi yang patah, rusak, dan lainnya. Hal ini juga bisa digunakan untuk memperbaiki tampilan gigi agar tampak lebih rapi dan menutup area gigi yang menguning atau menghitam.

Klinik SDS menawarkan layanan pemasangan mahkota gigi tepercaya di Medan.

4. Veneer Gigi

Veneer gigi merupakan teknik perbaikan gigi dengan memasang cangkang buatan pada gigi untuk memperbaiki penampilan gigi yang tidak rapi, yang berubah warna, dan tidak rata. 

Umumnya, veneer gigi yang akan menempel pada gigi secara permanen ini terbuat dari bahan seperti logam, stainless steel, resin, atau porselen.

5. Retainer Gigi 

Retainer gigi pada dasarnya merupakan alat yang digunakan untuk menjaga susunan gigi setelah melakukan perawatan behel. 

Namun dalam beberapa kasus, retainer gigi dapat dipakai untuk mempertahankan gigi yang telah rapi dan mengatasi ketidakteraturan gigi ringan. Karena alat ini tidak diaplikasikan untuk memperbaiki bentuk gigi, melainkan menjaganya agar tetap rapi. 

Retainer memiliki dua opsi, yakni tipe yang removable atau dapat dilepas pasang dan tipe permanen yang akan dilepas setelah 6-12 bulan pemakaian. 

6. Implan Gigi

Implan gigi adalah solusi permanen untuk menggantikan gigi yang hilang. Prosesnya melibatkan pemasangan sekrup titanium ke tulang rahang yang berfungsi sebagai akar gigi buatan.

Setelah itu, mahkota gigi buatan dipasang di atasnya. Implan gigi memiliki daya tahan tinggi dan memberikan estetika serta fungsi seperti gigi alami.

7. Invisalign atau Clear Aligners

Bagi gigi tidak bisa dibehel ini adalah solusi merapikan gigi tanpa menggunakan kawat gigi konvensional. Clear aligners adalah cetakan transparan yang dapat dilepas dan dipakai dengan nyaman. Mereka dirancang khusus untuk memindahkan gigi secara bertahap ke posisi yang diinginkan.

8. Perawatan Periodontal

Perawatan ini dilakukan untuk mengatasi masalah pada gusi dan jaringan pendukung gigi. Metodenya meliputi pembersihan mendalam seperti scaling dan root planing atau operasi gusi untuk menghilangkan plak dan karang gigi, mengobati infeksi, dan memperbaiki kerusakan jaringan.

9. Bedah Ortogantik

Bedah ini dilakukan untuk memperbaiki masalah struktural pada rahang yang mempengaruhi fungsi gigitan, penampilan wajah, dan kemampuan bicara. Prosedur ini sering kali bekerja sama dengan perawatan ortodontik untuk memastikan posisi gigi dan rahang yang optimal.

10. Perawatan Interseptif

Perawatan ini biasanya dilakukan pada anak-anak untuk mencegah atau memperbaiki masalah ortodontik sebelum menjadi lebih parah. Tekniknya meliputi penggunaan alat seperti expander atau retainer untuk mengarahkan pertumbuhan rahang dan gigi. Perawatan pilihan ini cocok untuk gigi tidak bisa dibehel.

Perawatan Behel Gigi di Klinik Gigi

Pemasangan behel gigi menjadi solusi yang tepat untuk memperbaiki susunan dan meratakan gigi juga rahang. 

Namun, kamu tetap perli memperhatikan kondisi gigi yang tidak bisa dibehel agar terhindar dari komplikasi yang mungkin dapat terjadi. 

Sebelum memasang behel gigi, kamu juga perlu melakukan pemeriksaan ke dokter gigi untuk memastikan kondisi gigi, sehingga dokter dapat merekomendasikan perawatan yang terbaik. 

Di klinik gigi Senyum&Senyum, kamu akan menjumpai dokter gigi profesional dan berpengalaman yang akan memberi perawatan terbaik untuk prosedur pasang behel gigi ini. Kalau kamu penasaran dengan layanan di klinik Senyum dan Senyum beserta list price-nya, langsung saja menghubungi kontak berikut ini!

Artikel Terpopuler

biaya cabut gigi bungsu
Kenali Berapa Biaya Cabut Gigi Bungsu di Klinik & Di Rumah Sakit!
warna karet behel yang cantik untuk kulit sawo matang
16 Warna Karet Behel yang Bagus untuk Kulit Sawo Matang, Bikin Gigi Cerah!
kenapa bisa meninggal setelah cabut gigi
Kenapa Bisa Meninggal Setelah Cabut Gigi? Kenali Indikator Penyebabnya
biaya cabut gigi berlubang parah
Berapa Biaya Cabut Gigi Berlubang Parah? Segini Kisarannya!
berapa lama bisa makan setelah pasang behel
Berapa Lama Bisa Makan Setelah Pasang Behel? Ini Jawabannya!
Dapatkan Informasi Terbaru

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan update blog terbaru.

Konsultasikan Kesehatan Gigi Anda Bersama Kami

Dapatkan promo dan paket layanan lengkap.

Artikel Terkait

jenis behel gigi
Kenali 5 Jenis Behel Gigi dan Cara Memilihnya
kenali apa itu behel damon
Behel Damon: Definisi, Jenis, Harga, dan Cara Perawatannya
bracket behel lepas
Bracket Behel Lepas, Ketahui Penyebabnya dan Apa yang Harus Dilakukan!

Cari Informasi yang Anda Butuhkan